Berita Dalam Negeri, Internasional, Kuliner, Gaya Hidup, Film, Kesehatan, Olahraga, Wisata, Otomotif, Unik, Gosip, Musik, Bisnis, Keuangan, Ekonomi
Sunday, April 1, 2018
Museum Wayang Kota Tua Jakarta
kumpulanupdateberita - Akhir pekan tak selalu bicara laut dan gunung. Traveler yang liburan di Jakarta bisa memperkaya diri dengan sejarah wayang di Museum Wayang Kota Tua Jakarta.
Museum Wayang merupakan museum yang berada di kawasan komplek Kota Tua Jakarta. Sesuai dengan namanya, museum ini memiliki koleksi berbagai macam wayang yang berasal dari dalam negeri dan banyak pula koleksi dari luar negeri. Seperti boneka dari Tiongkok, Mongolia, Thailand dan negara-negara Eropa.
Koleksinya mencapai ribuan, mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang janur, wayang bamboo, wayang janur, topeng, boneka, lukisan, wayang beber, hingga set gamelan.
Menilik dari sejarahnya, Museum Wayang ini menempati gedung unik dan menarik peninggalan dari zaman kolonial Belanda. Pada awalnya bangunan ini merupakan sebuah Gereja lama yang dibangun pada tahun 1640 kemudian di renovasi dan diperbaiki sehingga namanya berubah menjadi Gereja Baru.
Namun, bangunan ini hancur akibat peristiwa gempa bumi hingga rata dengan tanah dan kemudian atas inisiatif pemerintah kembalilah dibangun kembali diatas runtuhan bangunan tadi pada tahun 1975 yang diresmikan menjadi Museum Wayang.
Meskipun sudah dipugar beberapa kali, bagian bangunan dari gereja lama tersebut masih nampak dibangunan Museum Wayang yang sekarang. Salah satunya adalah tembok besar dengan banyak tulisan yang merupakan makam Jan Pieterszoon Coen yakni seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Beliau meninggal di Batavia pada tanggal 21 September 1629 karena penyakit Kolera.
Memasuki Museum Wayang ini kita akan disambut dengan sepasang wayang golek dengan tinggi lebih dari 1 meter yang menjadi ikon museum. Jangan lewatkan berfoto dengan mereka ya!
Lanjut perjalanan, kita akan melewati sebuah lorong dengan pajangan wayang golek dan wayang kulit dengan berbagai macam karakter. Akhir lorong kita akan menemukan sebuah ruangan terbuka dengan taman kecil dan tembok yang berisikan tulisan berbahasa Belanda. Tembok ini merupakan prasasti makam dari Jan Pieterszoon Coen dan juga kepingan bangunan gereja lama.
Melewati taman, kita akan masuk kembali kedalam ruangan yang berisikan kaca-kaca dan wayang tentunya. Yang menarik disini adalah boneka si gale- gale dari Sumatera Utara, sudah tau dong sejarahnya Si gale-gale yang merupakan perwujudan atau pengganti dari anak yang sudah meninggal dan dipercaya dapat membantunya mancapai surga.
Di lantai dua museum ini kita bisa melihat berbagai macam wayang lagi, yang menarik adalah adanya wayang revolusi. Tokoh-tokohnya ada Ir Soekarno dan pejabar tinggi dulu. Di lantai dua ini juga kita bisa melihat boneka-boneka dari berbagai negara di eropa dan asia.
Museum Wayang buka dari Selasa-Minggu mulai dari jam 08:00-17:00, HTM nya hanya 5.000 rupiah saja. Di waktu-waktu tertentu biasanya akan menampilkan pagelaran wayang kulit atau wayang golek sehingga bisa menarik banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Yuk berkunjung ke museum!
sumber : detik
Jalur Pendakian yang Dibuka Lagi Per April 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.